Zona Musik - Dalam ilmu pemerintahan secara terstruktur memang berawal dari soal kebijakan. Kebijakan pusat selalu berdampak masif dan terkendali. Maka dari itu dengan sistem pemerintahan majemuk baik soal pembangunan mental spiritual, sosial budaya, pertanian, industri dan lain-lain ada yang mengendalikan.
Para pembantu Presiden disinilah berdasarkan asas selera terkadang mengabaikan intelektual. Coba renungkan. Soal presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan semakin samar. Di kalangan kementrian ada Seskab, dan lain-lain. Semua punya saluran komunikasi dengan Wakil Rakyat di Parlemen. Di DPR RI tentu ada fraksi partai yang membuat basis politik di Komisi-Komisi.
Di atasnya kemana mereka berkoalisi, tentu ada Ketua DPR/MPR dan para Wakilnya. Semua yang muncul keputusan politik. Semua berimbas hingga kebijakan di bawah baik tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan. Semua diputuskan di Musrenbang yang juga dihadiri oleh Perwakilan baik yang ada di kecamatan maupun Daerah Pemilihan.
Oleh karena itu masyarakat sebagai pemilik syah RI harus benar-benar kuat dan mumpuni di segala bidang (kualitas). Untuk berkualitas saja juga ditentukan oleh koordinasi politik baik dengan Bupati/Wakil, Walikota/Wakil dengan sistem komunikasi dan serap aspirasi yang tak lepas dari politik yang saling memberi dan menerima peluang. Terkadang juga denfan kesimpulan basis dan komutmen politik aspirasi.
Semestinya lebih profesional baik PEMDA maupun DPRD, Gubernur dan DPRD Tk. 1 juga DPR/MPR RI dengan Presiden/Wakilnya. Maka dari itu, disarankan mencari wakil rakyat yang berkualitas dan mampu dekat dan sayang serja memperjuangkan hak dan kepentingan masyarakat yang hetrogen dan majemuk.
Di sini juga peranan tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, pemuda/i, kader perempuan dan perwakilan dari berbagai organisasi, Kepala Desa, BPD, BKD, UPT, BKM, ICMI, dll berkumpul pada saat Musrenbang. Acara itupun dihadiri oleh perwakilan DPR Kab/Kota.
Nah, pembangunan di Kecamatan Cibungbulang mau dibawa kemana? Inilah masyarakat bisa urun rembug, diskusi dan serat aspirasi.
Inilah sinergitas pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang dengan penuh keterpaduan. Peranan para tokoh samgat diperlukan sebagai saluran, perwakilan hasil rembugan, RWT (Rembug Warga Tingkat basis) tingkat bawah sampai ke atas. Kami sangat bangga sekarang pak Camat Gibungbulang sudah sangat terbuka, demokratis dan siap melayani masyarakat Cibungbulang.
Camat Cibungbulang (Yudi Nurzaman) sudah berbuat. Yuk kita sebagai warga pro-aktif di bidangnya masing-masing. Sebagaimana pesatnya pembangunan. Yuk Rembug Warga salurkan sesuai dengan tupoksinya (Tugas pokok dan fungsinya). Yuk awasi pembangunan dari tingkat desa dan kecamatan agar lurus dan sesuai aturan.
Jika ada penyimpangan atau hal yang ganjil mari diskusikan, dialogkan dan cari titik temu agar terjadi penyelesaian yang baik, damai, demokratis, silaturahmi dan konstitusional. Mari bergandeng tangan untuk membangun kecamatan yang madani, cerdas, sehat, berbudaya, berkemajuan.
Bupati Bogor sudah ada dan mempersiapkan untuk 5 tahun ke depan untuk masyarakat Kabupaten Bogor dengan Program PANCA KARSA. Ayo kita membangun sesuai program, terarah dan berkelanjutan.
Penulis : Rd. Ace Sumanta
Budayawan, Ketua Umum Yayasan Satya Citra Indonesia.
Posting Komentar