Bogor, Zona Musik - Warga kampung Rancamaya legok, Bogor Selatan tentu sudah tidak asing ketika mendengar istilah mercon bambu. Ya, mercon bambu adalah sejenis permainan tradisional yang masih ada hingga sekarang. Bahkan, kita akan sering menjumpai permainan mercon bambu di beberapa daerah selama bulan suci Ramadan.
Mercon bambu sebenarnya juga tersebar di beberapa wilayah nusantara. Beberapa kelompok masyarakat juga menyebut permainan tradisional ini dengan meriam bambu, bedil bambu, bedil lodong, long bumbung, dan lain sebagainya. Lalu apa sebenarnya mercon bambu tersebut?
Mercon bambu adalah sejenis petasan yang dibuat dari sebilah batang pohon bambu pilihan. Agar bisa menyala dan menghasilkan suara dentuman maka harus dinyalakan dengan api. Api tidak serta merta berasal dari korek, tetapi menggunakan sebilah kayu yang cukup panjang yang ujungnya sudah dililit kain.
Kemudian ujung kayu tersebut dicelupkan ke dalam minyak tanah lalu baru disulut api. Lalu, ujung kayu dengan api menyala dimasukkan ke dalam pangkal lubang bambu yang dijadikan media untuk melakukan permainan mercon bambu. Jika berhasil, maka bambu tersebut akan menghasilkan suara dentuman yang keras.
Jika dilihat dari sisi historinya, permainan mercon bambu atau meriam bambu ini diperkirakan terinspirasi dari senjata yang dipakai oleh bangsa Portugis saat mereka berupaya menduduki wilayah nusantara pada abad ke 6.
Meriam adalah sebuah senjata modern yang dimiliki oleh bangsa Portugis.
Pada masa itu kehadiran meriam bagi orang-orang pribumi menjadi perhatian mereka. Mereka heran melihat ada benda yang bisa mengeluarkan bola panas yang bisa mengakibatkan kerusakan yang lumayan besar.
Berbeda dengan meriam sungguhan, mercon bambu tidak mengeluarkan bola panas. Alat tradisional ini hanya mengeluarkan bunyi ledakan yang cukup keras, karena tujuannya hanya untuk permainan saja. Keras tidaknya dentuman dari mercon bumbung tergantung pada bambu yang dipilih.
Di Bogor Jawa barat, permainan ini sempat populer. Terutama ketika bulan suci Ramadan tiba. Sekolompok anak kecil dan remaja laki-laki biasanya menyalakan mercon bambu di area lapangan atau halaman yang cukup luas. Biasanya permainan dilakukan ketika sore hari menjelang maghrib atau ba’da Isya. (ADj/Red)
Posting Komentar