Terapi Musik Untuk Kesehatan

Terapi musik adalah terapi menggunakan musik untuk mengatasi berbagai masalah sosial, emosional, dan perilaku; masalah kognitif, motorik, maupun indrawi pada seluruh individu dari segala usia. Terapi ini sering digunakan oleh orang-orang yang menderita penyakit tertentu, namun manfaat terapi ini dapat dirasakan oleh semua orang. Menurut American Music Therapy Association, terapi musik adalah intervensi musik secara klinis dan didasarkan dengan pembuktian oleh seseorang berstandar profesional yang telah dengan sah menyelesaikan program musik terapi.

Bagaimana cara kerja terapi musik?

Musik diproses oleh seluruh area otak, lalu musik mengakses dan menstimulasi area-area otak yang mungkin  tidak dapat diakses oleh modalitas lainnya. Bagian-bagian otak yang dapat terpengaruh oleh musik adalah:
  • Orbitofrontal Cortex (perilaku sosial)
  • Prefrontal Cortex (menjelaskan dan menyelesaikan masalah)
  • Anterior Cingulate Cortex (emosi dan pembelajaran berbasis motivasi)
  • Amygdala (pengolahan sosial, emosional, dan memori)
  • Basal Ganglia (kontrol motorik)
  • Hippocampus (pembelajaran dan memori spasial)
  • Auditory Cortex (pendengaran)
  • Broca’s Area (produksi ujaran)
  • Motor Cortex (gerakan sukarela)
  • Sensory Cortex (sentuhan dan sensasi lainnya)
  • Wernicke’s Area (pemahaman ujaran)
  • Angular Gyrus (fungsi bahasa kompleks)
  • Visual Cortex (penglihatan)
  • Cerebellum (koordinasi, keseimbangan, dan memori motorik)
  • Brainstem (fungsi vital tubuh dan input sensorik)

Fungsi terapi musik untuk kesehatan

Tak hanya menenangkan, terapi musik juga memiliki empat fungsi utama pada kesehatan tubuh manusia.

1. Musik untuk penyembuhan

Pereda nyeri

Menurut sebuah makalah dalam Journal of Advanced Nursing, mendengarkan musik dapat mengurangi rasa sakit yang kronis dari berbagai kondisi, termasuk osteoarthritis, masalah sendi, dan rheumatoid arthritishingga 21%, dan depresi hingga 25%. Terapi musik banyak digunakan untuk mengurangi nyeri pasca operasi, melahirkan, dan juga untuk melengkapi penggunaan anestesi selama operasi.
Ada beberapa teori mengenai bagaimana musik dapat berpengaruh positif terhadap rasa sakit, yaitu:
  • Musik menghasilkan efek yang dapat membelokkan perhatian
  • Musik dapat memberikan pasien rasa kendali
  • Musik menyebabkan tubuh melepaskan endorfin (hormon kenikmatan) untuk melawan rasa sakit
  • Musik lambat dapat merelaksasi tubuh dengan memperlambat pernapasan dan detak jantung

Menurunkan tekanan darah

Mendengarkan musik yang dapat merelaksasi tubuh setiap pagi dan sore akan membuat orang yang memiliki hipertensi menurunkan tekanan darah mereka dan tetap dalam posisi rendah. Menurut penelitian yang dilaporkan pada pertemuan American Society of Hypertension di New Orleans, mendengarkan musik klasik atau musik lain yang menenangkan selama 30 menit setiap hari secara teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi.  

Menyehatkan jantung

Musik sangat baik untuk jantung Anda. Penelitian menunjukkan bahwa hal yang berpengaruh adalah tempo musik, bukan genrenya. Para peneliti memperhatikan perubahan detak jantung anak-anak muda ketika mendengarkan 6 gaya musik yang berbeda. Dan hasilnya adalah ketika mereka mendengarkan musik dengan tempo cepat, detak jantung mereka juga menjadi semakin cepat, begitu pun sebaliknya. Jadi, suka atau tidak Anda terhadap musik tertentu tidak berpengaruh terhadap detak jantung Anda. Tempo atau kecepatan musiklah yang memiliki efek terbesar pada relaksasi jantung.

Mendorong pemulihan pasca stroke

Melodi musik pop, klasik, atau jazz dapat mempercepat pemulihan seseorang dari stroke. Mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan perhatian visual pada pasien yang mengalami gangguan fisik setelah stroke. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa mendengarkan musik tidak hanya memulihkan perilaku pasien, namun juga menginduksi perubahan neuroanatomical halus dalam pemulihan otak.

Menyembuhakan sakit kepala kronis dan migrain

Musik dapat membantu penderita migrain dan sakit kepala kronis mengurangi intensitas, frekuensi, dan durasi sakit kepala.

Membantu meningkatkan kekebalan tubuh

Musik dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pera ilmuwan menjelaskan bahwa jenis musik tertentu dapat menciptakan pengalaman emosional yang positif dan mendalam, yang akan mengarah pada sekresi hormon.

2. Musik meningkatkan kinerja fisik

Musik meningkatkan kinerja atletik

Memilih musik yang memotivasi Anda akan membuat Anda lebih mudah untuk berjalan, bergerak, menari, atau jenis lain dari latihan yang Anda nikmati. Musik membuat latihan terasa seperti rekreasi dibandingkan dengan pekerjaan. Kemampuan musik untuk meningkatkan kinerja atletis, meliputi:
  • Mengurangi perasaan lelah
  • Meningkatkan gairah psikologis
  • Meningkatkan koordinasi motorik

Musik meningkatkan gerakan dan koordinasi tubuh

Irama musik memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menggerakkan tubuh kita. Musik dapat mengurangi ketegangan pada otot, dan meningkatkan gerakan tubuh dan koordinasi. Musik dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan, memelihara, dan memulihkan fungsi fisik dalam rehabilitasi penyandang gangguan gerak.

3. Musik membantu untuk bekerja lebih produktif

Melawan rasa lelah

Mendengarkan musik upbeat dapat menjadi cara yang bagus untuk menemukan beberapa energi ekstra. Musik dapat secara efektif menghilangkan capai dan rasa lelah yang diakibatkan oleh pekerjaan monoton. Perlu diingat bahwa mendengarkan terlalu banyak musik pop dan musik hard rock dapat membuat Anda lebih gelisah daripada berenergi.

Musik meningkatkan produktivitas

Banyak orang yang suka mendengarkan musik saat bekerja. Berdasarkan fakta yang ada, mendengarkan musik akan membuat Anda melakukan pekerjaan lebih baik. Menurut laporan dalam jurnal Neuroscience of Behavioral and Physiology, seseorang akan mengenali gambar visual, termasuk huruf dan angka, lebih cepat ketika musik klasik atau rock mengiringi.

4. Musik dapat menenangkan pikiran

Musik santai dapat membantu untuk tidur

Musik klasik merupakan sarana yang paling murah dan efektif dalam mengatasi insomnia. Banyak orang yang menderita insomnia menemukan bahwa musik Bach dapat membantu mereka untuk tidur. Para peneliti menunjukkan bahwa 45 menit mendengarkan musik santai dapat membuat Anda beristirahat di malam hari. Musik santai juga dapat mengurangi aktivitas sistem saraf simpatetik, kecemasan, tekanan darah, jantung, dan pernapasan. Hal tersebut dapat memiliki efek positif pada Anda yang sering mengalami masalah sulit tidur.

Musik menurunkan stres dan meningkatkan relaksasi

Mendengarkan musik lambat atau musik klasik yang tenang terbukti dapat mengurangi stres. Banyak sekali penelitian yang telah menunjukkan bahwa efek musik santai dapat dilihat pada siapapun, termasuk bayi yang baru lahir.
Berikut ini adalah cara musik mengurangi stres:
  • Relaksasi fisik. Musik dapat mempromosikan relaksasi otot yang tegang, dan memungkinkan Anda melepaskan beberapa ketegangan dari hari-hari yang membuat Anda stres.
  • Mengurangi emosi negatif. Musik, khususnya lagu-lagu yang optimis, dapat mengalihkan pikiran Anda dari apa yang mengganggu pikiran Anda, dan membantu untuk merasa lebih optimis dan positif. Para peneliti menemukan bahwa musik dapat mengurangi jumlah kortisol (hormon stres) dalam tubuh.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama