Bogor, Zona Musik - Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor 2019 digelar di Hotel Salak Pajajaran, Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Sabtu (5/10/2019).
Ketua Panitia Rakerda, Syarif Hidayatullah mengatakan Rakerda tahun ini merupakan yang pertama kalinya, dan mengusung agenda evaluasi serta penyusunan program kerja.
“Dalam Rakerda ini akan dibahas beberapa pembahasan, salah satunya melakukan evaluasi kinerja dalam satu tahun kepengurusan PWI Kota Bogor. Selain itu, dalam rakerda ini akan diagendakan juga menyusun dan menetapkan program kerja pengurus PWI Kota Bogor,” jelas Syarif di sela-sela Rakerda.
“Secara menyeluruh apa-apa yang akan menjadi program dari kawan-kawan semua dituangkan dalam program kerja tersebut. Yang ketika menetapkan keputusan lain yang dianggap perlu dalam batas kewenangannya,” ucap Syarif yang juga wartawan harian Pakar.
Dalam kesempatan tersebut, Syarif mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dan berpartisipasi sehingga acara Raker ke-1 PWI Kota Bogor tahun 2019 bisa “terlaksana dengan baik”.
Sementara itu Ketua PWI Kota Bogor, Aritha Utama Surbakti mengungkapkan bahwa PWI Kota Bogor sedang memulai sejarah baru, dan alur organisasi harus dijalankan.
“Raker ini Raker pertama dan saya sudah dari tahun 2002 jadi anggota PWI. Baru ikut atau melaksanakan rapat kerja. Mudah-mudahan ini tradisi baru, tradisi positif yang harus kita jaga untuk kemapanan organasisi PWI,” ucap Ari.
Raker ini juga membentuk kembali kepengurusan “Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI)”, yakni organisasi untuk mendorong keaktifan wanita dari keluarga wartawan.
“IKWI terakhir ada di Kota Bogor pada tahun 2004 atau sudah lebih dari 15 tahun periode kepengurusan. Jadi sudah enam periode kepengurusan IKWI itu tidak ada, dan insya Allah periode saat ini kita akan membentuk dan mengkukuhkan IKWI. IKWI ini kalau di Pemda Dharma Wanitanya,” kata Ari.
“Jadi nanti bisa bersinergis dengan ibu sekda, ketua PKK, tinggal dengan ibu pak wakil dan memang di kepengurusan IKWI nanti meminta kesediaan dari ibu Wali Kota, ibu wakil (Wali Kota) dan ibu Sekda sebagai penasehat kehormatan,” ujarnya.
Ari menjelaskan, PWI Kota Bogor juga membentuk sebuah tim ad hoc atau lembaga think tank. “Dimana tim ad hoc ini adalah tim komunikasi dan hubungan antar lembaga. Dasar pemikirannya dimana kita menggenjot kinerja, mengakselerasikan PWI dengan intenal maupun eksternal, sekaligus juga melakukan penertiban atau tata kelola organisasi yang mudah-mudahan jauh lebih baik,” ucapnya.
“Kenapa? Karena diakui maupun tidak diakui banyak orang-orang yang mungkin sebagian menyebutnya oknum membawa lebel PWI keluar. Padahal itu bukan institusi resmi,” pungkas Ari. (*)
Posting Komentar